Iklan

Monday, June 22, 2009

kunjungan pulang ke Tele,pulau samosir dan Rumah penggasingan Presiden Soekarno RI yang pertama


kunjungan pulang dari acara persmian dan pengukuaan Oposatagara dan batu sima di Sidikalang vihara Saddhavana Medan merupakan rute yang di lalui berupa jalan menuju Tele dan Samosir dimana kunjungan ini merupakan yang pertama kali bersama long po dan para Bhikkhu shanga yang ada pada waktu itu bersama-sama rombongan melihat keindahan alam Danau Toba yang merupakan keindahan alam yang sangat mempesona di lihat dari kehidupan ini,tentunya tidak lupa akan setiap lingkungan dan objeck parawisata yang ada dan penjulan makan dan minuman,sampai penjulan sofenir bermacam aneka karya seni dari tanah batak ini,kemudian tidak lupa akan keindahan akan danu toba ini dan alamnya,namun sampai di lokasi ini kami pun duduk untuk istirahat dan minum kopi dan teh,setelah itu terlihat para bhikkhu pun mulai bergerak untuk melihat keindahan alam dan penjualan sofenir itu,sampai dengan menunggu pulang melalui kapal verry penyeberangan ke parapat itu dan singgah ke tempat Rumah peristirahatan Presiden Seokarno yang pertama sebagai Persiden Republik Indonesia ini.

Melihat begitu indahnya alam semesta dengan kekayan hayati baik darat dan laut di kehidupan di negara Indonesia ini kita bersukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dimana semua kenikmatan kehidupan yang diberikan tentunya untuk umat manusia yang hidup dengan alam bumi semesta ini,jadi setelah melihat sepanjang perjalanan dengan melihat gunung,bukit,hutan dan danau yang cukup indah dilihat dengan mata dan penduduk setempat yang mengembangkan tradisi kebudayaan suku setempat yang merupakan keindahan tersendiri dari sepanjang jalan melintasi tele dan pulau samosir dengan keindahan danau toba itu,sehingga perjalan pun berjalan dengan baik beserta rombongan konvoei mobil masing-masing dari umat yang melayani bhikkhu shanga itu.Namun setelah sampai di kota banyak yang dilihat berupa rumah adat setempat dari suku batak toba yang berbentuk lancip-lancip bentuk rumahnya dan banyak penduduk menjajakan makanan dan minuman sampai dengan sofenir-sofenir ciri khas batak toba itu dan disaat itu ada bhikkhu yang melihat sofenir dan membelinya sebagai cendera mata dari ciri khas batak toba itu sampai dengan berfoto-foto di lokasi yang strategis dalam keindahan alam danau toba itu.